|
Social Capital Integration Model Training into Physical Education and Sports (a,b) Sports Edutaion Study Program, School of Postgraduate, Universitas Pendidikan Indonesia Abstract Olahraga kini telah mengalami pergeseran paradigma dari pembangunan olahraga (development of sport) menjadi pembangunan melalui olahraga (development through sport). Hal ini sejalan dengan isu olahraga yang secara global telah digariskan melalui deklarasi UNESCO tahun 1978 tentang pentingnya pendidikan jasmani dan olahraga sebagai instrumen pembangunan. Di Indonesia olahraga telah di atur dalam Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (UU SKN) tahun 2005, yang di dalamnya telah diatur tentang 3 konteks olahraga (Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi, dan Olahraga Prestasi. Walaupun telah diatur dalam UU SKN tersebut, penerapan olahraga di Indonesia masih mengacu pada development of sport atau pembagunan olahraga untuk tujuan olahraga itu sendiri, seperti sehat, bugar, keterampilan bermain, dan prestasi. Masih jarang sekali praktek olahraga di Indonesia yang mengacu pada development through sport atau olahraga dengan tujuan lain, seperti aspek sosial, karakter, dan lain-lain. Hal ini berbeda dengan yang telah dilakukan the Australian Sports Commission (ASC) and the Australian Agency for International Development (AusAID) yang telah melakukan kerjasama dengan menggunakan media olahraga sebagai tujuan strategi pembangunan, diantara nya adalah Saving lives, Promoting opportunities for all, Sustainable economic development, Effective governance, Humanitarian and disaster response (Commission et al., 2017). Keywords: Social Capital, Youth Development through Sports Topic: Youth development through sport |
| ICSDP 2022 Conference | Conference Management System |