Perbedaan Food-Wasting Behavior Berdasarkan Demografi pada Mahasiswa di Kota Makassar, Indonesia Hasniar Ambo Radde, Indriyani Rachman, Toru Matsumoto
The University of Kitakyushu
Abstract
Food-wasting behavior bisa terjadi ketika seseorang tidak menghabiskan makanan yang telah diambilnya. Dapat pula di lihat dari perilaku membeli atau mengambil makanan di luar kemampuannya dalam mengkonsumsi makanan tersebut. Pada akhirnya makanan yang tidak dihabiskan atau dikonsumsi tersebut berakhir di tempat sampah. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi food-wasting behavior salah satunya demografi. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat perbedaan food-wasting behavior berdasarkan demografi. Penelitian ini dilakukan terhadap 365 responden (laki-laki=114 dan perempuan=251). Data di analisis dengan menggunakan teknik compare means, dimana data dua kelompok dianalisis dengan independent t-test, sedangkan yang lebih dari dua kelompok dianalisis dengan one way anova, dimana sebelum analisis compare means terlebih dahulu data dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis data memberikan 4 temuan, pertama dari keselurahan responden, terdapat 28.21% yang memiliki tingkat food-wasting behavior tinggi, 32.60% kategori sedang, dan 39.17 tergolong rendah. Kedua, tidak terdapat perbedaan food-wasting behavior antara laki-laki dan perempuan (p=0.494- p>0.05). Ketiga, tidak ada korelasi antara food-wasting behavior dan pemasukan responden (p=0.571- p>0.05). Keempat, terdapat perbedaan food-wasting behavior berdasarkan tempat tinggal (p=0.022- p<0.05), dimana tinggal sendiri dan atau kost lebih tinggi food-wasting behaviornya dibandingkan tinggal bersama keluarga.